Kamis, 16 Juni 2011

seorang bayi keluar dari perut ortunyatanpa kepala


Nasib bayi  tewas dengan kepala terputus dari tubuhnya
*Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
PEKANBARU (VOKAL) – Intan Simanjuntak (22), warga Jalan Pasir Putih, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, sangat mengenaskan. Bayi yang dilahirkannya tewas dengan kondisi kepala terputus dari tubuh. Peristiwa terbilang langka ini terjadi pada Rabu (1/6) lalu, di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Namun ironisnya, pihak RSUD Pekanbaru ketika dimintai keterangan tentang kasus ini Kamis (16/6) Tidak mau memberikan keterangan.
Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan dr Dyah Siswanti SpJP, hanya berkomentar pendek dan terkesan menghindar. ‘’Harap maklum kami terikat sumpah jabatan, jadi saya tak bisa bicara apa-apa,’’ katanya. Sementara Dirut RSUD Dra Yulwiriati Moesa, malah mengaku tak tahu. ‘’Saya tak mengerti masalah ini,’’ katanya.
Sikap manajemen RSUD ini memang menimbulkan banyak pertanyaan. Apalagi, kasus ini sudah cukup lama didiamkan. Malah, diinformasikan sudah ada perdamaian antara pihak keluarga pasien dan manajemen RSUD.
Informasi yang di pantau oleh Vokal kejadian yang terjadi dua pekan lalu itu bermula saat Intan datang ke RSUD dalam kondisi gawat darurat dan langsung diurus di IGD oleh dr KL,seorang dokter dengan status Program Pendidikan Dokter Spesialis.
Waktu itu, Intan yang disebut-sebut sedang hamil 7 bulan, menurut istilah medis, sudah dalam kondisi ‘’buka sepuluh’’. Artinya, ia siap melahirkan bayi secara prematur dengan persalinan normal.
Namun, bayi yang dikandungnya ada dalam posisi sunsang, sehingga yang keluar duluan adalah bagian kaki, tubuh dan tangannya. Sedang kepalanya tersangkut, tak bisa keluar.
Kondisi ini berlangsung cukup lama, sehingga kemudian dr  KL yang membantu persalinan minta bantuan dokter spesialis yang bertugas di RSUD Pekanbaru pada hari itu. Tak ada informasi yang jelas bagaimana kepala bayi sunsang itu, tiba-tiba putus dan tertinggal di dalam rahim.
Sedangkan pihak keluarga yang di temui Vokal Fajar Simanjuntak mengaku sebagai paman Intan Simanjuntak. ‘’Untuk mengatasinya, petugas RSUD akhirnya melakukan operasi untuk mengeluarkan kepala bayi dari perut ibunya,’’ ujar Fajar Simanjuntak, kamis (16/6).
Dari Fajar diketahui, Intan melahirkan prematur saat usia kandungannya baru enam bulan pada 1 Juni lalu (versi Fajar). Saat itu Intan mendatangi sebuah tempat praktik bidan di Jalan Pasir Putih. Di sinilah Intan berencana melahirkan.
Terus, bidan langsung membawa ke Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD Arifin Achmad untuk dapat penanggulangan lebih.
‘’Sebelumnya sudah keluar kaki, saat ditangani RSUD keluar badan. Tapi kepala masih tertinggal. Nah, menurut ketentuan yang dikatakan dokter RSUD, tidak boleh lebih dari delapan menit, kepala harus keluar. Kalau tidak badan bayi akan mengembang maka akan bermasalah. Saat itu kondisi sudah lebih dari delapan menit. Ketika ditangani dokter, akhirnya kepala bayi putus,’’
Tukas Fajar sambil menundukkan kepalanya.
Sedangkan pihak rumah sakit yang di temui tidak mau memberikan penjelasan tentang kejadian ini,dia mencoba melarikan diri dari kejaran wartawan.dengan alasan pihak keluarga intan tidak mau di publikasikan.(ari)


ket foto : foto bayinya tidak ada bg,karna kejadiannya tanggal 1 kemaren.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar