PEKANBARU (VOKAL)-Sepekan pasca Liburan, jumlah penumpang di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru masih tetap padat. Diprediksi kepadatan penumpang masih akan terjadi hingga Senin (11/7/2011).
“Pada minggu ini penumpang masih tetap padat karena arus balik liburan masih terjadi. Kepadatan penumpang memang biasa terjadi saat musim liburan berlangsung, ” kata Airport Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Ibnu Hasan kepada Harian Pagi Vokal Senin (27/6/2011).
Biasanya, jumlah penumpang Bandara SSK II (Bandara Sultan Syarif Kasim II) Pekanbaru cuma sekitar 3 ribu penumpang per harinya. Tapi saat musim Liburan berlangsung mulai awal bulan ini, jumlah penumpang pun melonjak. Rata-rata mencapai sekitar 5 ribu penumpang per harinya.
Terus Ibnu juga mengatakan , kepadatan jumlah penumpang akan terus terjadi hingga Senin 2 minggu lagi, seiring berakhirnya liburan sekolah. “Untuk itu kita tetap bersiaga menghadapi lonjakan penumpang yang masih terjadi. Beberapa petugas tetap berjaga-jaga tiap Posko di bandara,” Tukasnya.
Tercatat, jumlah penumpang tertinggi terjadi pada H+4 lalu yang menembus angka 5000 penumpang. Ibnu mengatakan, meski jumlah penumpang melonjak, tapi jumlahnya masih bisa ter-cover dengan kuota penerbangan yang ada.
Tiap harinya Bandara SSK II Pekanbaru melayani puluhan jadwal penerbangan, baik lokal maupun internasional. Di antaranya, Jakarta 18 kali penerbangan per harinya, Batam 3 kali, Medan 3 kali, Kuala Lumpur 1 kali, Malaka 1 kali, dan Selangor 1 kali.
Sedangkan Staf Maskapai Air Asia, Dessy Fitriatuti kepada Vokal ketika ditemui di loket tiket Bandara SSK II menyebutkan, peningkatan penumpang di Air Asia sebenarnya sudah terjadi sejak satu minggu lalu. "Hari ini, sudah full seat untuk penumpang yang berangkat dari Pekanbaru”,Tukasnya
Sedangkan salah satu penumpang Bandara SSK II (Rafel) yang di temui Vokal mengatakan “Biasanya saya tiap libur panjang seperti ini kami memfaatkan libur ke luar pulau.Walaupun keadaan bandara ramai,saya tidak bermasalah untuk berangkat berlibur,”Ujarnya sambil mendorong tasnya.
Saat di tanya masalah harga tiket Rafel mengatakan, harga tiket untuk libur ini naik.Tetapi kenaikan ini masih bida terjangkau bagi para penumpang yang akan berangkat berlibur.Tutupnya (ari)
Senin, 27 Juni 2011
Kamis, 23 Juni 2011
Razia Gabungan polresta Pekanbaru amankan puluhan motor
Kasatlantas Pekanbaru : Antisipasi curanmor, curas dan curat.
PEKANBARU (VOKAL)-Hari 3 razia gabungan yang dilakukan oleh Poltabes Pekanbaru yang menurunkan tim Satlantas dan anggota Bukitraya serta Tenayanraya, Polsek Limapuluh,berlangsung di dua lokasi berbeda, yaitu di perempatan jalan Thamrin Gobah dan Bundaran tugu Keris Diponegoro.Pada pukul 20.30 WIB,Rabu malam (22/6).
Pada razia gabungan malam ini polresta menurunkan anggota sebanyak 70 personil diturunkan, namun penempatannya dibagi dua, sebagian di jalan Diponegoro,dan sisanya di jalan Thamrin Gobah.
“Fokus kita dalam tiga hari ini adalah Curian motor (curanmor),pencurian dengan kekerasan (curas) dan pencurian dengan pemberatan(curat) yang kini kembali mulai marak di Pekanbaru,” kata Kasatlantas Polresta Pekanbaru Kompol Arif Hidayat Ritonga kepada Harian Pagi Vokal (22/6).
Dari pantauan, Ditlantas Pekanbaru berhasil mengamankan puluhan kendaraan roda dua yang tidak memiliki kelengkapan seperti tidak adanya helm,kaca spion dan dan surat-surat kendaraan.
Terus Ritonga juga mengatakan razia ini bersifat persuasif layaknya operasi simpatik, “misalnya bila si pengendara tidak membawa surat kendaraan, kita minta agar menjemputnya jika alasannya memang tertinggal di rumah.Untuk Curat dan Curas, hingga malam ini belum ada kita temukan, namun barusan kita telah mengamankan sepeda motor Yamaha yang mencurigakan, karena antara nomor polisi kendaraan atau TNKB, tidak sesuai dengan apa yang tertera pada STNK pemilik,” Ujarnya
Sedangkan Said salah satu masyarakat yang di tangkap di temui Vokal mengatakan “saya hanya tidak membawa STNK saja,Tetapi razia ini sangat ketat.Sampai-sampai saya di suruh pulang untuk jemput STNK tersebut,”katnya
Emang bagus razia ini di lakukan,tetapi lihat jamnya jugaklah.Pada jam segini kitakan sering keluar ntah beli makanan atau mau bawak anak keliling-keling pakei motor, gag mungkinlah kita harus membawa lengkap-lengkap.Tambahannya
Saudara kembar dari SMK N 5 Membawa keberuntungan
PEKANBARU (VOKAL)-Murid kembar di SMK N 5 (Chairil dan Chairul ) serta (Ahmad Ashari) Pekanbaru membawa berkah bagi Sekolahnya.Mereka berhasil mendapat juara 1 umum di acara modifikasi motor yang di adakan Yamaha di Giant Pekanbaru (18/6).
Pertandingan yang diadakan selama 2 hari,yaitu tepatnya tanggal 18-19 juni.Pada pertandingan ini SMK N 5 Pekanbaru kembali menjuarai acara perlombaan modifikasi ini.Kemenangan SMK N 5 ini tak lepas dari perjuangan dari siswanya,yaitu Chairul,Chairil dan Ahmad.
“Terus,Mereka kita seleksi dulu dari sekolah untuk mengikuti lomba tersebut,Setelah dapat siswanya baru kita adakan bimbingan,mereka diadakan bimbingan tiap hari, untuk di fokuskan pada pertandingan ini,”kata Peri Deswandi kepada Harian Pagi Vokal (23/6).
Terus Peri juga mengatakan Yamaha sangat bagus untuk mengadakan acara tersebut,untuk menimbulkan kreatifitas siswa dan supaya siswa juga tidak kaku lagi untuk turun ke dunia industri.ujarnya
Sementara saudara kembar tersebut sampai sekarang masih belum bisa di jumpai oleh Vokal,karna mereka sedang melakukan preaktek kerja industri di luar kota.
Sedangkan pihak Yamaha yang di temui Vokal (Rizki) mengatakan bahwa Siswa dari SMKN 5 Pekanbaru ini melakukan modifikasinya dengan terbaik.Pada perlombaan ini kami menurunkan lansung juri dari Jakarta.Sistem kami menilainya terletak pada kreasi mereka memodifikasi motor tersebut dan juga dari penonton mereka yang bersorak-sorai.Ujarnya sambil melihat motor
Terus dia juga mengatakan perlombaan modifikasi motor ini kami lakukan tiap tahunnya.Ynag mana gnanya supaya siswa nantiknya tidak bingung lagi setelah mereka tamat dari sekolah mereka masing-masing.
“salut kita dengan siswa kita ini,karna sudah membuat prestasi yang terbaik buat sekolahnya”.Tutupnya kepsek SMK N 5 pekanbaru (ari)
Ket foto : foto acara pertandingan perlombaan modifikasi antar siswa SMK Se provinsi Riau pada tgl 18-19 juni di Giant panam pekanbaru
Selasa, 21 Juni 2011
Mobil di larikan,uangpun Raib
PEKANBARU (VOKAL)-Sidang tindak pidana lanjutan kasus penggelapan mobil dengan nama terdakwa Rifailimin alias Adi Wijaya alias Kamal Medan kembali di gelar yang keempat kalinya di Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru, Selasa (21/6).
Sidang yang ke 4 kali ini membahas tentang keterangan saksi yaitu Imran salah seorang pemilik showroom mobil di Pekanbaru.Yang tidak mau disebutkan nama showroomnya.
Saat hakim menanyakan keterangan dari saksi Imran,Pemilik Showroom ini mengatakan bahwa pihaknya telah dirugikan dengan tidak diketahuinya lagi keberadaan mobil Mitsubishi Strada BM 882 LT tersebut berikut uang senilai Rp. 150 juta yang seharusnya dibayarkan terdakwa.
“ Jelas saya rugi besar, pak hakim. Uang tidak saya terima, mobil pun raib entah dimana,” terangnya ketika ditanyakan oleh hakim yang memimpin saat itu, Syaiful Azwir, SH.
Terus dia juga menjelaskan bahwa sekitar 4 bulan yang lalu, terdakwa datang kepadanya dengan maksud hendak membeli mobil Mitsubishi Strada yang saat itu tengah dipamerkan di showroomnya. dengan caranya terdakwa Rifailimin berhasil meyakinkan Imran untuk bisa membawa mobil itu langsung tanpa melakukan pembayaran DP atau Cash sebagaimana prosedural untuk memiliki sebuah mobil secara kredit.
Namun, setelah ditunggu hingga hari yang dijanjikan, saat itu dia datang hari Jumat, kemudian keesokan harinya saya tunggu, dia tidak datang memenuhi janjinya. Akhirnya, saya coba datangi tempat usahanya di sekitar jalan arifin ahmad, ternyata tutup,” Tukasnya kepada hakim.
Setelah hakim mendengarkan keteranga, hakim hanya mengatakan kepada saksi bahwa ia adalah korban yang kesekian kalinya mengalami nasib yang serupa seperti korban lainnya.Dari modus penipuan yang dilakukan oleh Rifailimin alias kamal medan, tanpa menjelaskan sudah berapa banyak pihak yang juga melapor akibat perbuatan terdakwa.
Menurut rencana, sidang akan dilanjutkan kembali untuk mendengarkan keterangan saksi yang lain pada tanggal 28 Juni 2011.(ari)
Ket foto : foto Rifailimin saat memberikan keterangan kepada hakim selasa (21/6) pukul 14.00 WIB.
Pelantikan Pemimpin baru LBH membuat Gubernur riau kecewa
PEKANBARU (VOKAL)- Hari yang aneh bagi Gubernur Riau Rusli Zainal.Gubernur Riau ini kecewa saat mendatangi acara pelantikan Pemimpin baru LBH,Yang di adakan di hotel Grand Zuri (21/6) .Udah menyempatkan waktu untuk hadir,tetapi pesertanya malah belum datang.
Saat mendatangi acara ini,Rusli zainal hanya datang masuk ke dalam ruangan di alog yang berada di lantei 2 hotel Grand Zuri Pekanbaru,Lalu menyalami Panitia dan lansung pergi keluar dari ruangan dialog tersebut.Terlihat mmik wajah Gubernur Riau ini kecewa atas kejadian ini.
Ketua YLBH Erna Ratna yang di temui oleh Vokal mengatakan terjadi mis komunikasi antara panitia dan peserta.pada awalnya Di undangan Kami memberitahukannya pada pukul 08.00 pagi.Sementara para peserta yang datang melewati kapasitas waktu tersebut. Jadi saat Gubernur Riau datang ke acara ini ,ternyata peserta masih sedikit yang datang.Jadi hanya bersalaman dengan kami,dia lansung pergi.Tukasnya
Terus Erna juga mengatakan bahwa Gubernur Riau ini akan menuju ke bandara karna ingin berangkat ke Jakarta.Terus para peserta memang agak terlambat hadir. Tetapi itu bukan sesuatu yang disengaja.Ujarnya
Sedangkan Suryai,SH selaku Direktur yang di lantik di temui Vokal mengatakan pada saat pertemuan beberapa hari yang lalu dengan Gubernur Riau,bahwasanya beliau selaku Gubernur siap untuk mensuppor keberadaa LBH di Pekanbaru ini.
Terus Erna juga mengatakan bahwa Gubernur Riau ini akan menuju ke bandara karna ingin berangkat ke Jakarta.Terus para peserta memang agak terlambat hadir. Tetapi itu bukan sesuatu yang disengaja.Ujarnya
Sedangkan Suryai,SH selaku Direktur yang di lantik di temui Vokal mengatakan pada saat pertemuan beberapa hari yang lalu dengan Gubernur Riau,bahwasanya beliau selaku Gubernur siap untuk mensuppor keberadaa LBH di Pekanbaru ini.
Terlepas soal itu, Surya juga menyatakan dialog publik itu sekaligus dibarengi Peresmian dan Pelantikan LBH Pekanbaru. Menurut Erna, LBH Pekanbaru ini merupakan kantor yang ke-15 yang diresmikan Ketua Dewan Pembina Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).Tukasnya
Terus Suryadi juga mengatakan Dengan peresmian dan pelantikan Direktur lembaga bantuan hokum Pekanbaru ini di harapkan kantor LBH Pekanbaru dapat menjadi garda terdepan dalam pembelaan hokum bagi masyarakat yang tidak mampu dan pula dapat melakukan kerja-kerja Advokasi bagi pemenuhan keadilan hkum maupun dalam hal pemenuhan hak asasi manusia.Tutupnya (ari)
Ket foto : foto gubernur yang kecewa tidak dapat bg..
pakai foto biasa aja ea..
pakai foto biasa aja ea..
PP di FB Bugil salah satu mahasiswa stikes di pekanbaru
PP di FB Bugil salah satu mahasiswa stikes di pekanbaru
PEKANBARU (VOKAL)— Facebook sebagai media jejaring sosial, ternyata telah dimanfaatkan oleh segelintir orang yang tidak bertanggung jawab untuk mempromosikan hal-hal yang tidak sepatutnya di publikasikan. Seperti yang terlihat pada salah satu profil oknum mahasiswi dari sebuah perguruan tinggi di Pekanbaru ini, keberadaan profil tersebut di facebook guncang dunia pendidikan karena memuat gambar dan status yang mengarah kepada porno aksi.
PEKANBARU (VOKAL)— Facebook sebagai media jejaring sosial, ternyata telah dimanfaatkan oleh segelintir orang yang tidak bertanggung jawab untuk mempromosikan hal-hal yang tidak sepatutnya di publikasikan. Seperti yang terlihat pada salah satu profil oknum mahasiswi dari sebuah perguruan tinggi di Pekanbaru ini, keberadaan profil tersebut di facebook guncang dunia pendidikan karena memuat gambar dan status yang mengarah kepada porno aksi.
Vina Gratisan, begitu nama yang tertera di facebook sebagai jati diri oknum mahasiswi tersebut. Saat reporter Vokal mengunjungi halaman Vina, banyak kata-kata jorok yang diposting, begitu juga dengan gambar wanita bugil yang diduga juga milik Vina.
Dihalaman informasi pemilik profil, terlihat jelas tertera kalau Vina adalah mahasiswi salah satu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) di Pekanbaru.
Saat dihubungi nomor ponsel yang juga tertera dikontak person, 08527165XXXX, Selasa (21/6), pemilik nomor memang mengaku bernama Vina, namun setelah dikonfirmasi kebenaran kepemilikan profil facebook dimaksud, Vina membantah dengan keras.
“Bukan saya yang membuatnya. Permasalah ini juga sudah ditangani pihak kampus dan mereka tengah menyelidiki siapa dibalik semua ini,” ujar Vina
Ketika ditanya apakah Vina akan melaporkannya ke pihak kepolisian, ia belum merasa yakin untuk melakukannya.
“Saya sudah melaporkan ke pengelola Facebook agar menghapus profil palsu saya yang tidak senonoh tersebut, namun hingga saat ini belum ada tanggapan dan masih bisa dibuka,” ujarnya agak kecewa.
Senin, 20 Juni 2011
Optikal Tanpa Izin dan RO Hadir di Pekanbaru
PEKANBARU (VOKAL)-menjamurnya bisnis optikal di daerah Riau semakin hari semakin marak, dari optikal yang telah beroperasi selama ini banyak ditemukan optikal-optikal yang tidak memiliki persyaratan yang lengkap, antara lain tidak adanya Tenaga Ahli yang berkompeten.
Kondisi ini membuat para tenaga ahli yang berada di Riau khususnya Pekanbaru mengambil langkah membentuk sebuah wadah yang berfungsi sebagai media yang nantinya dapat membantu kinerja Dinas-dinas terkait dalam hal perizinan penyelenggaraan optikal yang mana telah diatur dalam PERMENKES NOMOR 1424/MENKES/SK/XI/2002. Pada BAB III pasal 6 yang menjelaskan tentang Ketenagaan dan berbunyi “Setiap penyelenggara optikal harus memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang refraksionis optisien yang bekerja penuh sebagai penanggung jawab.”
Sementara, sebagian besar optikal yang ada di kota Pekanbaru tidak memiliki tenaga ahli refraksionis optisien.
Salah satu tenaga ahli yang menjadi kandidat ketua organisasi profesi IROPIN (Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia) di Riau, Farouq Marzuki yang di temui Vokal mengatakan hampir seluruh optikal di Riau khususnya Pekanbaru memiliki surat izin penyelenggaraan optikal resmi dari instansi-instansi terkait, kam tidak tahu apakah ini dikarenakan ketidak tahuan mereka atau tidak adanya database para tenaga ahli. Maka dari itu saya bersama teman-teman sejawat lainnya mencoba menyatukan visi dan tujuan untuk membantu pihak-pihak terkait guna menertibkan hal tersebut. Bisa anda bayangkan, apa yang terjadi apabila pelayanan kesehatan tidak diberikan sesuai dengan standar yang ada, apalagi sebuah lensa kontak yang seharusnya diberikan kepada pasien sesuai dengan anjuran dokter melalui tahap observasi ternyata dapat dibeli bebas tanpa standar maupun prosedur yang ada. Bisa saja kasus yang terjadi pada tahun 2003 di Singapura terjadi kembali di sini, dimana
terjadi kebutaan akibat dari pemakaian lensa kontak yang tidak sesuai dengan prosedur kesehatan.
Selain itu, organisasi ini dibentuk dengan harapan dapat memberikan kesejahteraan kepada pemilik profesi khususnya anggota organisasi dan dapat meningkatkan kemampuan para pemilik profesi tersebut agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Dalam rapat persiapan MUSDA pembentukan PENGDA IROPIN (pengurus daerah Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia) daerah Riau yang dilakukan pada hari Minggu tanggal 19 Juni 2011 di jalan Rajawali dengan mengusung 3 nama kandidat calon ketua, yaitu Farouq Marzuki. RO, Aliyus. RO, Zurisman. RO.
Organisasi Profesi ini bertujuan
1. Membina persatuan Anggota dalam satu wadah Profesi
2. Mengamalkan dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang Ilmu Refraksi Optisi/Optometris
3. Memperdalam dan menggali Ilmu Pengetahuan Refraksi Optisi/Optometris.Dengan bekerjasama dengan Institusi Pendidikan di Luar Negeri
4. Meningkatkan Citra Refraksionis Optisien di Masyarakat sebagai tenaga kesehatan yang Profesional.
5. Meningkatkan kesejahteraan anggota.(ari)
PEKANBARU (VOKAL)-menjamurnya bisnis optikal di daerah Riau semakin hari semakin marak, dari optikal yang telah beroperasi selama ini banyak ditemukan optikal-optikal yang tidak memiliki persyaratan yang lengkap, antara lain tidak adanya Tenaga Ahli yang berkompeten.
Kondisi ini membuat para tenaga ahli yang berada di Riau khususnya Pekanbaru mengambil langkah membentuk sebuah wadah yang berfungsi sebagai media yang nantinya dapat membantu kinerja Dinas-dinas terkait dalam hal perizinan penyelenggaraan optikal yang mana telah diatur dalam PERMENKES NOMOR 1424/MENKES/SK/XI/2002. Pada BAB III pasal 6 yang menjelaskan tentang Ketenagaan dan berbunyi “Setiap penyelenggara optikal harus memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) orang refraksionis optisien yang bekerja penuh sebagai penanggung jawab.”
Sementara, sebagian besar optikal yang ada di kota Pekanbaru tidak memiliki tenaga ahli refraksionis optisien.
Salah satu tenaga ahli yang menjadi kandidat ketua organisasi profesi IROPIN (Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia) di Riau, Farouq Marzuki yang di temui Vokal mengatakan hampir seluruh optikal di Riau khususnya Pekanbaru memiliki surat izin penyelenggaraan optikal resmi dari instansi-instansi terkait, kam tidak tahu apakah ini dikarenakan ketidak tahuan mereka atau tidak adanya database para tenaga ahli. Maka dari itu saya bersama teman-teman sejawat lainnya mencoba menyatukan visi dan tujuan untuk membantu pihak-pihak terkait guna menertibkan hal tersebut. Bisa anda bayangkan, apa yang terjadi apabila pelayanan kesehatan tidak diberikan sesuai dengan standar yang ada, apalagi sebuah lensa kontak yang seharusnya diberikan kepada pasien sesuai dengan anjuran dokter melalui tahap observasi ternyata dapat dibeli bebas tanpa standar maupun prosedur yang ada. Bisa saja kasus yang terjadi pada tahun 2003 di Singapura terjadi kembali di sini, dimana
terjadi kebutaan akibat dari pemakaian lensa kontak yang tidak sesuai dengan prosedur kesehatan.
Selain itu, organisasi ini dibentuk dengan harapan dapat memberikan kesejahteraan kepada pemilik profesi khususnya anggota organisasi dan dapat meningkatkan kemampuan para pemilik profesi tersebut agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Dalam rapat persiapan MUSDA pembentukan PENGDA IROPIN (pengurus daerah Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia) daerah Riau yang dilakukan pada hari Minggu tanggal 19 Juni 2011 di jalan Rajawali dengan mengusung 3 nama kandidat calon ketua, yaitu Farouq Marzuki. RO, Aliyus. RO, Zurisman. RO.
Organisasi Profesi ini bertujuan
1. Membina persatuan Anggota dalam satu wadah Profesi
2. Mengamalkan dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang Ilmu Refraksi Optisi/Optometris
3. Memperdalam dan menggali Ilmu Pengetahuan Refraksi Optisi/Optometris.Dengan bekerjasama dengan Institusi Pendidikan di Luar Negeri
4. Meningkatkan Citra Refraksionis Optisien di Masyarakat sebagai tenaga kesehatan yang Profesional.
5. Meningkatkan kesejahteraan anggota.(ari)
korban mal praktek
PEKANBARU(VOKAL)-Bocah Salsabila Aulia Ramadhani (3,7), anak pasangan Jumari (37) dan Sri (35), korban dugaan mal praktek dari Rumah Sakit Ibu & Anak Zainab, yang kini dirawat di RSUD Arifin Achmad ruang merak I lantai 3, tengah menjalani proses pemulihan berat badan sebelum pelaksanaan operasi.
Seperti diceritakan orang tua Chaca, sapaan manja Salsabila, semenjak dipindahkan ke RSUD Arifin Achmad kondisi anaknya semakin membaik. Bocah yang sebelumnya terlihat riang tersebut, 4 Agustus 2010 lalu menjalani operasi pengangkatan limpa dan pangkreas di RSIA Zainab. Namun pasca operasi, kondisi Chaca terus memburuk dan terlihat seperti balita kurang gizi.
“ Melihat kondisi chaca yang semakin menyusut berat badannya setelah operasi, membuat kami bingung. Dan, akhirnya kami coba tanyakan ke dokter yang merawatnya di RSIA Zainab, kenapa kondisi putri kami menjadi begini”, kata Sri, Ibu dari dua orang ini kepada Harian Pagi Vokal (20/6).
Diterangkan lebih lanjut oleh Sri, bahwa seharusnya pihak RSIA Zainab memberitahukan juga efek darioperasi tersebut, sehingga keluarga siap dengan segala akibat yang timbul pasca operasi.
“ Tapi, karena kami percaya pada dokter yang menanganinya dan kami selalu berdoa demi kesembuhan chaca, apalagi kami memang orang awam yang buta ilmu kedokteran, akhirnya kami tetap tandatangani surat kesediaan operasi chaca,” ujar Sri.
Sementara, Ade Hartati Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota mengatakan, bahwa usai kunjungan Komisi III sehari setelah chaca dipindahkan, disepakati berbagai tindakan demi menangani korban. Diantaranya, setelah berat badannya dinaikan oleh pihak dokter RSUD Arifin Achmad, korban selanjutnya akan di rujuk untuk operasi di RSCM Jakarta.
“ Sesuai prosedur, setelah berat badan korban dinaikan dan layak untuk ditindaklanjuti, barulah dilakukan operasi di RSCM Jakarta. Semua biaya, berasal dari Jamkesmas,” Tutupnya.(ari)
Seperti diceritakan orang tua Chaca, sapaan manja Salsabila, semenjak dipindahkan ke RSUD Arifin Achmad kondisi anaknya semakin membaik. Bocah yang sebelumnya terlihat riang tersebut, 4 Agustus 2010 lalu menjalani operasi pengangkatan limpa dan pangkreas di RSIA Zainab. Namun pasca operasi, kondisi Chaca terus memburuk dan terlihat seperti balita kurang gizi.
“ Melihat kondisi chaca yang semakin menyusut berat badannya setelah operasi, membuat kami bingung. Dan, akhirnya kami coba tanyakan ke dokter yang merawatnya di RSIA Zainab, kenapa kondisi putri kami menjadi begini”, kata Sri, Ibu dari dua orang ini kepada Harian Pagi Vokal (20/6).
Diterangkan lebih lanjut oleh Sri, bahwa seharusnya pihak RSIA Zainab memberitahukan juga efek darioperasi tersebut, sehingga keluarga siap dengan segala akibat yang timbul pasca operasi.
“ Tapi, karena kami percaya pada dokter yang menanganinya dan kami selalu berdoa demi kesembuhan chaca, apalagi kami memang orang awam yang buta ilmu kedokteran, akhirnya kami tetap tandatangani surat kesediaan operasi chaca,” ujar Sri.
Sementara, Ade Hartati Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota mengatakan, bahwa usai kunjungan Komisi III sehari setelah chaca dipindahkan, disepakati berbagai tindakan demi menangani korban. Diantaranya, setelah berat badannya dinaikan oleh pihak dokter RSUD Arifin Achmad, korban selanjutnya akan di rujuk untuk operasi di RSCM Jakarta.
“ Sesuai prosedur, setelah berat badan korban dinaikan dan layak untuk ditindaklanjuti, barulah dilakukan operasi di RSCM Jakarta. Semua biaya, berasal dari Jamkesmas,” Tutupnya.(ari)
gaek tu pengedar sabu
Amranti mengakui kerjanya sebagai pengedar sabu
*Saat melakukan persidangan di PN Pekanbaru
PEKANBARU (VOKAL)-Lelaki tua Amranli (70) warga jalan Sukajadi tersangka penjual sabu,mengaku benar bahwa dia bekerja sebagai penjual sabu dan barang haram lainnya.Di ketahui ketika melakukan sidang di Pengadilan Negri Pekanbaru (20/6).
Hal ini terungkap ketika sidang di Pengadilan Negri (PN) pekanbaru Senin (20/6).Dalam sidang yang di pimpin oleh hakim Isnurul SH,bahwa terdakwa dan saksi yang memberikan keterangan mengakui atas Penjualan barang haram tersebut.
Pada sidang yang keterangan saksi ini yang di sampaikan lansung oleh pemimpin tim kepolisian yang menangkap terdakwa yaitu batu bara mengatakan awalnya kami mendapatkan laporan dari masyarakat yang berdada di sekitar kediaman terdakwa,setelah 2 hari laporan tersebut,tepatnya tanggal 18 Maret 2011 pukul 21.30 WIB pihak kepolisian dari polsek sukajadi lansung menuju kerumah terdakwa ternyata terdakwa berada di ruangan tamu.Pihak kepolisian lansung menggeledah terdakwa,hasilnya kepolisian menemukan barang haram tersebut di kamar terdakwa.barang haram tersebut di antaranya 44 paket sabu yang akan siap di jual.dengan harga perpaketnya Rp.200.000.Terus terdapat beberapa paket daun ganja yang di bungkuskan dalam plastik putih.
Terus sebagai barang bukti polisi menemukan 1 buah kompeng,1 buah bong,dan beberapa plastik-plastik berukuran kecil.bong dan kompeng tersebut di gunakan terdakwa untuk mengisap sabu tersebut.Tukasnya.
Sedangkan keterangan dari terdakwa Amranli yang di jumpai Vokal mengatakan “saya mendapat barang ini dari medan.untuk mendapatkan barang sebanyak ini, saya harus memesannya selama 2 minggu dulu baru bisa mendapatkannya.ujarnya
Terus lelaki tua ini juga mengatakan barang haram tersebut awalnya bertotalkan sebanyak 80 Paket sabu yang siap untuk saya edarkan.dari 80 Paket tersebut,sebanyak 36 paket sudah terjual sedangkan sisa yang tinggal sebanyak 44 paket.Harga perpaket ada yang Rp.2000.000 dan ada juga yang Rp.300.000.Tukasnya sambil menggelengkan kepalanya
Sedangkan hakim Ismanur SH,mengatakan terdakwa betul merupakan pengedar sabu.Kayaknya lelaki tua ini pemain lama,dalam arti kata sudah lama melakukan pengedar barang haram ini.Terdakwa belum bias kita pastikan terjerat pasal beberapa, karna terdakwa masih dalam melakukan persidangan.
Persidangan Amranli ini akan kita lanjuti pada Senin tanggal 27 juni 2011 pada pukul 14.30 di Pengadilan Negri Pekanbaru.(ari)
Langganan:
Postingan (Atom)